Kontak realitas buruk
Kontak
realitas yang buruk merupakan perwujudan perilaku abnormal yang Nampak jelas. Kontak
yang buruk ditandai oleh adanya distorsi persepsi dan pikiran, distorsi emosi,
disorientasi serta aktivitas fisik yang tidak sesuai. Pada kali ini kita akan
membahas salah satu tandanya yakni tentang distorsi persepsi dan pemikiran
terlebih dahulu, yuk kita bahas sama-sama.
Distorsi persepsi dan pikiran
Adanya distorsi (kekacauan) dalam proses mempersepsi
dan berpikir. Hal ini dapat diketahui dari adanya gejala :
1. Halusinasi,
seseorang disebut mengalami halusinasi apabila seseorang menggap nyata sesuatu
yang dikhayalkannya. Halusianasi dapat berupa pendengaran, penglihatan,
pengecapan maupun penciuman. Halusinasi tampak nyata bagi orang yang
mengalaminya sehingga dapat mendorong seseorang berperilaku maladaptive.
Contoh
:
§ melihat
penampilan Tuhan yang selalu ada disampingnya.
§ Seseorang
mendengar suara beberapa orang yang mengancamnya.
2. Ilusi
, yakni kekeliruan persepsi. Beda dengan halusinasi yang tanpa stimulus
sedikitpun, ilusi masih melibatkan stimulus namun salah dipersepsikan.
Contoh
: goyangnya tumbuhan, dipersepsikan sebagai tanda akan datangnya bencana alam.
3. Delusi,
kepercayaan yang kuat yang berlawanan dengan realitas tetapi dengan teguh
dipertahankan oleh sipenderita meskipun ada bukti-bukti ketidak benarannya. Macam-macam
delusi adalah :
a) Delusi
kebesaran atau waham besar (delusion of
grandeur)
Pasien merasa dirinya
sebagai tokoh yang agung seperti seorang nabi, pahlawan bahkan tuhan.
b) Delusi
control
Keyakinan bahwa orang
lain mempunyai kekuatan luar biasa untuk dapat mengendalikan tingkah laku dan
pikiran si penderita.
c) Delusi
paranoid atau waham curiga
Dicirikan oleh
kecurigaan yang tidak realistis dan terus menerus merasa curiga pada niat
maupun tingkah laku orang lain.
d) Delusi
persekusi atau wahan kejar
Orang yang menderita
delusi persekusi percaya bahwa ia adalah korban dari pihak lain yang ingin
mencelakainya. Kepercayaan ini sering dirupakan dalam bentuk komplotan yang ia
khayali. Misalnya : dokter dan keluarganya berkomplotan untuk mencelakainya.
0 komentar:
Posting Komentar